“Layar Terkembang”,
mungkin kata-kata inilah yang pertama kali terbersit difikiran saat mendengar
nama Sutan Takdir Alisjahbana atau
juga dikenal dengan sebutan STA.
Seperti yang telah diketahui bahwa Novel “Layar Terkembang” merupakan
karya Sutan Takdir Alisjahbana yang paling terkenal di antara banyak karya
beliau. Sutan Takdir Alisjahbana dilahirkan pada tanggal 11 Februari 1908, di
Natal, Sumatera Utara. Beliau meninggal pada usia 86 tahun, di jakarta, pada
tanggal 17 Juli 1994. Sutan Takdir Alisjahbana tidak hanya merupakan seorang
sastrawan, tapi juga dikenal sebagai ahli tata Bahasa Indonesia, dan juga tokoh
pembaharu di Indonesia.
Ref Wikipedia: “Ibunya, Puti Samiah adalah seorang Minangkabau yang telah turun temurun
menetap di Natal, Sumatera Utara. Puti Samiah merupakan keturunan Rajo Putih,
salah seorang raja Kesultanan Indrapura yang mendirikan kerajaan Lingga Pura di
Natal. Dari ibunya, STA berkerabat dengan Sutan Sjahrir, perdana menteri
pertama Indonesia. Ayahnya, Raden Alisyahbana gelar Sutan Arbi, ialah seorang
guru. Kakek STA dari garis ayah, Sutan Mohamad Zahab, dikenal sebagai seseorang
yang memiliki pengetahuan agama dan hukum yang luas. Di atas makamnya tertumpuk
buku-buku yang sering disaksikan terbuang begitu saja oleh STA ketika dia masih
kecil. Kabarnya, ketika kecil STA bukan seorang kutu buku, dan lebih senang
bermain-main di luar. Setelah lulus dari sekolah dasar pada waktu itu, STA
pergi ke Bandung, dan seringkali menempuh perjalanan tujuh hari tujuh malam
dari Jawa ke Sumatera setiap kali dia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa
terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya
yang paling terkenal: Layar Terkembang. STA menikah dengan tiga orang
istri serta dikaruniai sembilan orang putra dan putri. Istri pertamanya adalah
Raden Ajeng Rohani Daha (menikah tahun 1929 dan wafat pada tahun 1935) yang
masih berkerabat dengan STA. Dari R.A Rohani Daha, STA dikaruniai tiga orang
anak yaitu Samiati Alisjahbana, Iskandar Alisjahbana, dan Sofjan Alisjahbana.
Tahun 1941, STA menikah dengan Raden Roro Sugiarti (wafat tahun 1952) dan
dikaruniai dua orang anak yaitu Mirta Alisjahbana dan Sri Artaria Alisjahbana.
Dengan istri terakhirnya, Dr. Margaret Axer (menikah 1953 dan wafat 1994), STA
dikaruniai empat orang anak, yaitu Tamalia Alisjahbana, Marita Alisjahbana,
Marga Alisjahbana, dan Mario Alisjahbana. Putra sulungnya, Iskandar
Alisjahbana pernah menjabat sebagai Rektor ITB, serta mertua dari Menteri
Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada Kabinet Indonesia
Bersatu II, Armida Alisjahbana. Iskandar juga dikenal sebagai “Bapak Sistem
Komunikasi Satelit Domestik Palapa.” Sofjan dan Mirta Alisjahbana merupakan
pendiri majalah Femina Group.”
Setelah menamatkan sekolah HIS di Bengkulu
(1921), STA melanjutkan pendidikannya ke Kweekschool, Bukittinggi. Kemudian dia
meneruskan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta
(1942), dan menerima Dr. Honoris Causa dari Universitas Indonesia (1979) dan
Universitas Sains Malaysia, Penang, Malaysia (1987).
Kariernya beraneka ragam dari bidang sastra, bahasa, dan kesenian. STA pernah menjadi redaktur Panji Pustaka dan Balai Pustaka (1930-1933). Kemudian mendirikan dan memimpin majalah Poedjangga Baroe (1933-1942 dan 1948-1953), Pembina Bahasa Indonesia (1947-1952), dan Konfrontasi (1954-1962). Pernah menjadi guru HKS di Palembang (1928-1929), dosen Bahasa Indonesia, Sejarah, dan Kebudayaan di Universitas Indonesia (1946-1948), guru besar Bahasa Indonesia, Filsafat Kesusastraan dan Kebudayaan di Universitas Nasional, Jakarta (1950-1958), guru besar Tata Bahasa Indonesia di Universitas Andalas, Padang (1956-1958), guru besar dan Ketua Departemen Studi Melayu Universitas Malaya, Kuala Lumpur (1963-1968).
Kariernya beraneka ragam dari bidang sastra, bahasa, dan kesenian. STA pernah menjadi redaktur Panji Pustaka dan Balai Pustaka (1930-1933). Kemudian mendirikan dan memimpin majalah Poedjangga Baroe (1933-1942 dan 1948-1953), Pembina Bahasa Indonesia (1947-1952), dan Konfrontasi (1954-1962). Pernah menjadi guru HKS di Palembang (1928-1929), dosen Bahasa Indonesia, Sejarah, dan Kebudayaan di Universitas Indonesia (1946-1948), guru besar Bahasa Indonesia, Filsafat Kesusastraan dan Kebudayaan di Universitas Nasional, Jakarta (1950-1958), guru besar Tata Bahasa Indonesia di Universitas Andalas, Padang (1956-1958), guru besar dan Ketua Departemen Studi Melayu Universitas Malaya, Kuala Lumpur (1963-1968).
Sebagai anggota Partai Sosialis Indonesia, STA pernah menjadi anggota parlemen
(1945-1949), anggota Komite Nasional Indonesia, dan anggota Konstituante
(1950-1960). Selain itu, ia menjadi anggota Societe de linguitique de Paris
(sejak 1951), anggota Commite of Directors of the International Federation of
Philosophical Sociaties (1954-1959), anggota Board of Directors of the Study
Mankind, AS (sejak 1968), anggota World Futures Studies Federation, Roma (sejak
1974), dan anggota kehormatan Koninklijk Institute voor Taal, Land en
Volkenkunde, Belanda (sejak 1976). Dia juga pernah menjadi Rektor Universitas
Nasional, Jakarta, Ketua Akademi Jakarta (1970-1994), dan pemimpin umum majalah
Ilmu dan Budaya (1979-1994), dan Direktur Balai Seni Toyabungkah, Bali (1994).
STA merupakan salah satu tokoh pembaharu Indonesia yang berpandangan liberal.
Berkat pemikirannya yang cenderung pro-modernisasi sekaligus pro-Barat, STA
sempat berpolemik dengan cendekiawan Indonesia lainnya. STA sangat gelisah
dengan pemikiran cendekiawan Indonesia yang anti-materialisme, anti-modernisasi,
dan anti-Barat. Menurutnya, bangsa Indonesia haruslah mengejar
ketertinggalannya dengan mencari materi, memodernisasi pemikiran, dan belajar
ilmu-ilmu Barat.
Karya-Karya Sutan Takdir Alisjahbana:
Tak Putus Dirundung Malang (novel, 1929)
Dian Tak Kunjung Padam (novel, 1932)
Tebaran Mega (kumpulan sajak, 1935)
Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia (1936)
Layar Terkembang (novel, 1936)
Anak Perawan di Sarang Penyamun (novel, 1940)
Puisi Lama (bunga rampai, 1941)
Puisi Baru (bunga rampai, 1946)
Pelangi (bunga rampai, 1946)
Pembimbing ke Filsafat (1946)
Dari Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia (1957)
The Indonesian language and literature (1962)
Revolusi Masyarakat dan Kebudayaan di Indonesia (1966)
Kebangkitan Puisi Baru Indonesia (kumpulan esai, 1969)
Grotta Azzura (novel tiga jilid, 1970 & 1971)
Values as integrating vorces in personality, society and culture (1974)
The failure of modern linguistics (1976)
Perjuangan dan Tanggung Jawab dalam Kesusastraan (kumpulan esai, 1977)
Dari Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia sebagai Bahasa Modern (kumpulan esai, 1977)
Perkembangan Sejarah Kebudayaan Indonesia Dilihat dari Segi Nilai-Nilai (1977)
Lagu Pemacu Ombak (kumpulan sajak, 1978)
Amir Hamzah Penyair Besar antara Dua Zaman dan Uraian Nyanyian Sunyi (1978)
Kalah dan Menang (novel, 1978)
Menuju Seni Lukis Lebih Berisi dan Bertanggung Jawab (1982)
Kelakuan Manusia di Tengah-Tengah Alam Semesta (1982)
Sociocultural creativity in the converging and restructuring process of the emerging world (1983)
Kebangkitan: Suatu Drama Mitos tentang Bangkitnya Dunia Baru (drama bersajak, 1984)
Perempuan di Persimpangan Zaman (kumpulan sajak, 1985)
Seni dan Sastra di Tengah-Tengah Pergolakan Masyarakat dan Kebudayaan (1985)
Sajak-Sajak dan Renungan (1987).
Sebagai editor
Kreativitas (kumpulan esai, 1984)
Dasar-Dasar Kritis Semesta dan Tanggung Jawab Kita (kumpulan esai, 1984).
Sebagai penerjemah
Nelayan di Laut Utara (karya Pierre Loti, 1944)
Nikudan Korban Manusia (karya Tadayoshi Sakurai; terjemahan bersama Soebadio Sastrosatomo, 1944)
Buku tentang Sutan Takdir Alisyahbana
Muhammmad Fauzi, S. Takdir Alisjahbana & Perjuangan Kebudayaan Indonesia 1908-1994 (1999)
S. Abdul Karim Mashad Sang Pujangga, 70 Tahun Polemik Kebudayaan, Menyongsong Satu Abad S. Takdir Alisjahbana (2006)
Penghargaan
Tahun 1970 STA menerima Satyalencana Kebudayaan dari Pemerintah RI.
STA adalah pelopor dan tokoh sastrawan “Pujangga Baru”.
Doktor Kehormatan dari School For Oriental And African Studies London 2 Mei 1990
DR.HC dari Universitas Indonesia
DR.HC dari Universitas Sains Malaysia