Berita Terbaru :
Monday, January 28, 2013

Kubah Karya "Ahmad Tohari"

Kubah adalah novel pertama karya Ahmad Tohari yang mengisahkan masalah kehidupan tokoh Karman dengan latar belakang peristiwa 30 September 1965. Dalam novel ini Ahmad Tohari melukiskan penderitaan, pengalaman lahir batin, serta kehidupan religi tokoh Karman ketika bergabung dengan partai komunis. Novel Kubah sudah mengalami tiga kali cetakan yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, dimulai dari tahun 1995, 2001 dan tahun 2005. Novel yang penulis gunakan adalah novel cetakan III tahun 2005. Novel Kubah juga pernah diterbitkan oleh penerbit Pustaka Jaya, Jakarta, pada tahun 1980

Novel Kubah karya ahmad tohariJudul: Kubah

Karya: Ahmad Tohari
Ringkasan

Karman hidupnya bersama ibu dan adik perempuannya setelah ditinggalkan oleh ayahnya. Ayahnya diciduk oleh para pemuda revolusi. Ayahnya ditangkap para pemuda karena tidak mau berjuang dengan para pemuda revolusi.

Karena kasihan dan sayang kepada Karman, Haji Bakir mengambil Karman untuk bergabung dalam keluarganya. Ajakan tersebut tidak ditolak oleh Karman dan diapun mulai hidup dengan keluarga Haji Bakir. Keluarga Haji Bakir sangat sayang kepadanya, karena perangai Karman yang baik dan sopan. Malah, Karman diperlakukan sama seperti anaknya sendiri, Rifah. Di samping membantu pekerjaan-pekerjaan lainnya dalam rumah tangga ,Karman juga mengasuh si Rifah. Oleh Haji Bakir, Karman disekolahkan di Sekolah Rakyat dan bersekolah sampai tamat. Setelah tamat dari sekolah Rakyat, Karman melanjutkan ke SMP berkat pertolongan biaya dari Pamannya, yaitu Hasyim seorang mantan laskar Hasbullah.

Tamat dari SMP, Karman tidak mampu melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi dengan alasan tidak mempunyai biaya. Nah, dimasa tenggang ini, Karman kedatangan Triman, seorang kader PKI yang berjanji akan memberikan pekerjaan pada Karman. Betapa gembiranya hati Karman karena telah mendapatkan penawaran tersebut. Kemudian keduanya menjadi dua orang sahabat yang karib. Secara perlahan-lahan namun pasti, Triman yang dibantu temannya yang lain berhasil memasukkan ajaran komunis kepada Karman. Lama kelamaan pengaruh ajaran komunis itu, semakin membesar dalam jatidiri Karman. Hal tersebut dibuktikan yaitu ketika lamarannya untuk menikahi Rifah ditolak secara halus oleh Haji Bakir. Padahal, penolakan tersebut bukan berarti Haji Bakir tidak suka bermenantukan Karman namun, karena lamaran Karman terlambat oleh seorang pemuda Pakistan yang terlebih dahulu melamar Rifah. Pemuda tersebut bernama Abdul Rahman. Dia adalah saudagar batu akik. Namun, karena hasutan yang begitu kuat oleh Triman dan Margo, alasan Haji Bakir itu tidak bisa ia terima. Dia sangat benci dan dendam kepada Haji Bakir, namun cintanya kepada Rifah masih tetap membara di hatinya.

Karena kekecewaanya itu, hati dan pikiran Karman menjadi berantakan. Dia sangat frustasi. Dalam keadaan yang begitu, Triman dan Margo dapat dengan mudah mengajarkan ajaran-ajaran komunis ke dalam diri Karman. Hal itu,telah membuat Karman menjadi seorang kader PKI. Setelah suami Rifah meninggal dunia karena tabrakan, Karman segera melamar Rifah untuk yang kedua kalinya. Namun, lamarannya ditolak yang kedua kalinya oleh Haji Bakir, sebab dalam penglihatan Haji Bakir Karman sekarang bukanlah Karman yang dulu lagi. Dia sudah menjadi kader PKI dan dia sudah meninggalkan sholat sebagai seorang muslim. Hal itu membuat dendam Karman kepada Haji Bakir makin menggumpal saja. Selanjutnya oleh Triman dan kawan- kawan PKI nya, Karman diangkat menjadi sekretaris PARTINDO, sebuah organisasi di bawah payung komunis.

Sebagai seseorang yang berpengaruh dalam PKI, Karman hampir berubah total sikap hidupnya. Dia hampir sudah tidak punya iman kepada Tuhan. Pandangannya terhadap orang lain di luar komunis begitu sinis dan kasar. Malah pamannya sendiri, dia sudah berani menentang dan melawan. Hatinya sedikit terobati ketika muncul seorang gadis yang bernama Marni. Kedua insan tersebut akhirnya menikah secara resmi sampai mempunyai seorang anak, yaitu Jabir. Tapi akibat kiprah organisasi di Partindo dalam mendukung sebuah revolusi fisik yang dilakukan PKI terhadap Pemerintah, Karman terpaksa melarikan diri. Namun, Dia tertangkapa sebulan kemudian. Namun, sewaktu ditangkap Karman sedang sakit parah sehingga dia tidak dijatuhi hukuman mati, karena para penangkapnya merasa iba terhadap Karman. Akhirnya, Karman dijatuhi hukuman buangan ke Pulau Buru.

Selama menjalani pembuangan di Pulau Buru, secara berangsur- angsur kesadaran Karman sebagai manusia yang shaleh akhirnya muncuk kembali. Hal tersebut berkat kerja keras Kapten Somad yang selalu mengajarkan masalah-masalah agama kepada Karman. Dia mulai menyadari segala penderitaan yang selama ini menimpanya adalah semua cobaan dari Tuhan Yang Maha Kuasa terhadap hambanya, agar hamba- Nya mempunyai iman yang kuat. Semua itu harus diterima dengan lapang dada. Makanya, sewaktu datang surat dari Marni istrinya yang meminta izin padanya karena Marni hendak menikah lagi dengan laki- laki lain. Walaupun, Karman berat hati untuk memberikan izin pada istrinya.

Setelah habis, masa tahanan buangan di Pulau Buru, Karman kembali ke desanya. Yaitu Pagetan dengan membawa sikap hidup yang matang dan beriman. Kedatangan Karman disambut baik oleh warga Desa Pagetan. Tak lama kemudian, anak kandungnya Tini menikah dengan Jabir anak kandung Rifah. Karman sangat bahagia dengan kenyataan peneriman dirinya oleh masyarakat desa. Sebagai bukti rasa syukurnya pada Sang Pencipta Alam Semesta dan sekaligus rasa terima kasihnya pada masyarakat desa Pagetan. Karman mempersembahkan sebuah kubah masjid untuk masjid di desanya. Kubah tersebut bertuliskan:“ Hai jiwa yang tentram, yang telah sampai kebenaran yang hakiki. Kembalilah engkau kepada Tuhanmu. Maka masuklah engkau ke dalam barisan hamba- hamba- Ku.”

 

Terimakasih telah berkunjung di UPHil n RAGHiel. baca juga simopsis  Azab dan Sengsara karya Merari Siregar dan Belenggu karya Armijn Pane jangan lupa tinggalkan komentar untuk jejak anda telah berkunjung di blog saya. Maju terus Pendidikan Indonesia..!!

 

Comments
0 Comments

Post a Comment